oleh

Telkom Indonesia Perkenalkan Cara Baru Belajar AI Lewat Workflow Nyata di Indigo AI Connect 2025

-Uncategorized-16 Dilihat

Indigo hadirkan pembelajaran aplikatif soal AI melalui demo tools nyata dan diskusi berbasis studi kasus

Akal Imitasi (AI) kini tersedia dalam berbagai bentuk, mulai dari fitur otomatisasi laporan hingga algoritma machine learning yang tersemat dalam perangkat lunak analitik. Namun, melimpahnya teknologi ini belum sepenuhnya diimbangi dengan kesiapan pengguna dalam mengaplikasikannya secara fungsional. Di sektor publik maupun swasta, masih banyak professional data yang kesulitan menghubungkan potensi AI dengan kebutuhan spesifik di lapangan. Bukannya mempercepat proses analisis dan pengambilan keputusan, AI justru sering kali menjadi fitur pasif karena keterbatasan pemahaman, minimnya keterampilan praktis, dan belum terintegrasinya teknologi ke dalam alur kerja sehari-hari.

Menanggapi persoalan ini, Telkom Indonesia melalui program Indigo menghadirkan Indigo AI Connect Series, sebuah sesi webinar bertajuk “Next Level Analytics: Optimizing AI into Everyday Data Workflows.” Kegiatan ini bertujuan menjembatani kesenjangan antara ketersediaan teknologi dan kebutuhan praktis para profesional data, dengan pendekatan yang aplikatif dan berbasis konteks. Lebih dari dua ratus peserta mengikuti sesi ini secara daring, yang dirancang untuk menyajikan praktik langsung serta pembahasan yang relevan dan kontekstual.

Noer Ni’mat Syamsul Kabir, Data Analyst di Dinas Kominfo Kota Makassar sekaligus CEO Monev.id, memimpin sesi utama dengan membahas penerapan nyata AI dalam proses analitik harian. Alur kerja ditunjukkan mulai dari pemanfaatan data publik via API APILOGY hingga penggunaan model prediksi citra untuk identifikasi objek dan estimasi usia dari gambar. Peserta diajak memahami bagaimana AI dapat langsung diintegrasikan ke kebutuhan kerja, bukan hanya sebagai fitur tambahan.

Webinar ini juga menyoroti pentingnya kesiapan ekosistem melalui pendidikan dan kolaborasi lintas sektor. Abdillah SAS, S.Kom., M.Pd., Kepala Departemen Kerja sama dan Pengembangan Institusi Universitas Bosowa, menekankan urgensi kurikulum digital yang relevan dengan kebutuhan industri serta peran kolaboratif antara kampus dan pelaku usaha dalam mencetak talenta siap pakai. Mizan Lazuardi, Program Lead IndigoHub, menutup sesi dengan ajakan memperluas pemerataan akses teknologi agar pemanfaatan AI tidak hanya terfokus di kota-kota besar.

Patricia Eugene Gasperz, Senior Manager Indigo, menyatakan bahwa Telkom Indonesia melalui program Indigo terus mendorong pemanfaatan AI yang tidak hanya bersifat teknis, tetapi juga kontekstual. “Tantangan terbesar bukan lagi akses terhadap teknologi, tapi membentuk pola pikir yang mampu melihat relevansi AI dalam masalah nyata. Professional data perlu dilatih untuk tidak hanya menguasai alat, tetapi juga memahami data sebagai bagian dari pengambilan keputusan strategis,” ujarnya. Patricia menambahkan bahwa melalui pendekatan berbasis studi kasus, peserta tidak hanya belajar teknologinya, tetapi juga cara berpikir yang dibutuhkan untuk mengintegrasikannya secara berkelanjutan dalam pekerjaan.

Kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan peserta, tetapi juga memperkuat jejaring komunitas digital di wilayah Indonesia Timur. Kolaborasi dengan Universitas Bosowa, Digisaurus.id, dan sejumlah organisasi mahasiswa seperti Himpunan Mahasiswa Statistika FMIPA Unhas memungkinkan penyebaran pengetahuan ke berbagai lapisan. Peserta mengapresiasi pendekatan praktis dalam sesi ini, yang tidak hanya memberikan inspirasi, tetapi juga meningkatkan kepercayaan diri untuk menerapkan AI dalam proyek nyata.

Melalui inisiatif seperti AI Connect Series, Telkom Indonesia dan Indigo berharap dapat terus memperkuat ekosistem digital yang inklusif dan berdaya saing. Pendekatan yang berfokus pada kebutuhan nyata, pembelajaran kontekstual, serta kolaborasi lintas sektor diharapkan menjadi fondasi bagi percepatan adopsi AI di berbagai bidang kerja di Indonesia.

\ Get the latest news /

Artikel ini juga tayang di VRITIMES